Minggu, 23 Januari 2011

Kemana Sebetulnya?

Ia hilang..
Hilang entah kemana..
Mungkin bersembunyi...
Mungkin juga tak akan kembali..

Hingga rasanya hampa..
Kosong...

Semua ini berawal dari "kegilaanku" yang kulakukan dulu..
Kegilaan yang memperturutkan hawa nafsu ku sendiri..
Memperturutkan pengaruh setan yang terus menggodaku...

Hingga akhirnya satu teman telah kusakiti hatinya dan menangis karena sikapku..
Dengan bahasa yang kubuat sedemikian rupa seolah-olah akkulah yang benar...
Karena dia tak bisa menghargai agenda orang lain..
Hari-hari setelahnya, ku jalani dengan enteng..
Namun ada ketidaknyamanan di hati.. ada rasa yang aneh di hati..
Aku tahu, bahwa aku harus meminta maaf..
Setelah ku lakukan itu, sedikit lega hati ini..

Namun, saat ini, kenapa ia menghilang lagi?
Kenikmatan ketenangan, kenikmatan indahnya islam, kenikmatan menjadi seorang muslimah
Kenikmatan menjadi da'iyah,..
Terlebih kennikmatan saat berdua dengan-Nya, kenikmatan ketika mengingat-Nya,...
Kenikmatan untuk mencintai-Nya...

Astaghfirulloh...
Ku harap aku masih pantas mengucapkannya karena aku masih memakai islam di KTP ku..
Apakah kini kerudungku yang lebar hanya sebagai alibiku untuk dikatakan muslimah yang taat?
Apakah kini hafalanku yang tersendat-sendat hanya sebagai coverku untuk mengatakan bahwa aku adalah aktivis?
Apakah kini kepedulianku pada yang lain hanya sebagai perebutan empati mereka bahwa aku adalah orang yang baik dan pandai bergaul?

Ternyata yang kurasakan ketidaknyamanan..
Dan aku ingin lari dari semua itu... Lari sekencang-kencangnya...
Dengan meneriakkan,
"Yaa Allah, aku bukanlah diriku.. Aku tak bisa menjadi diriku sendiri.."
"Aku Lelah yaa Allah"

Ketika ku fikirkan seseorang untuk mendengarkan kelah kesahku ini, tak kutemukan..
Ketika ku temukan, ia pun lebih mementingkan yang lain yang menurutnya lebih penting

Ku sadari,,
Tak ada yang mau bersamaku sekarng
Bahkan keluargaku...
Tidak ada satupun yang peduli apa yang kulakukan..
Tidak ada yang mengingatkanku..

Ku sadar bahwa aku FUTUR.
Namun ku tak paham dengan kefuturan itu
Hingga aku terus berkutat dengan kefuturan itu

Yaa Allah, jika aku ingat dulu
Ketika ghirah ku membara mengenal dan berusaha mencintai islam
Aku ingin kembali ke masa itu
Aku ingin seperti itu..

Bisakah ya Allah?
Jangan tinggalkan aku..

1 komentar: